Tidak
disangka jika Aurelia Aditya Mesti, siswa kelas VI SD Negeri 1 Krandegan
Banjarnegara, bisa menabuh perangkat karawitan seperti Bonang Barung dengan
begitu lincahnya.
Niko
juga tak mau ketinggalan, ia termasuk mahir memainkan Bonang penerus, sedangkan
Jalu kelihatan cukup cermat dalam mengatur cepat dan lambatnya irama gending
melalui sabetan telapak tangan pada beberapa buah kendang dan ketipung.
Siang
itu (Sabtu) suasana di SD Negeri 1 Krandegan terasa damai dan sejuk, dari ruang
laboratorium seni jawa terdengar alunan merdu dari tujuh sindhen cilik dengan
diiringi musik gending yang rata-rata baru kelas IV sampai kelas V.
Sejak
sepuluh tahun terakhir ini, SD Negeri 1 Krandegan memang menempatkan “Seni
Karawitan” menjadi salah satu mata pelajaran ekstrakurikuler bagi siswa kelas
IV sampai kelas V. Latihan Seni Karawitan itu dilaksanakan setiap hari Sabtu
siang setelah jam pelajaran selesai. Sehingga pada saat itu suasana di lembaga
pendidikan ini menjadi kelihatan damai dan sejuk.
Kepala
SD Negeri 1 Krandegan Moch. Sulaiman, S.Pd. SD, kepada Deraps menyatakan rasa
bangganya, karena dalam suasana yang serba modern seperti sekarang ini, siswa
SD Negeri 1 Krandegan, Banjarnegara banyak yang menyukai Seni Karawitan.
Seni
karawitan perlu dilestarikan dengan maksud agar anak-anak tetap mencintai dan
memahami seni tradisional. Dengan karawitan, secara tidak langsung siswa
diperkenalkan masalah keindahan. Kebiasaan anak bermain seni karawitan, rasa
kesetiakawanan akan muncul yang pada akhirnya akan berpengaruh pada masalah
sopan santun, imbuh Sulaiman.
Beberapa
siswa yang dimintai komentarnya seperti Aurellia, Jalu dan Niko mengaku senang
sekolah di SD Negeri 1 Krandegan karena bisa berlatih seni karawitan. Saya
tidak menyangka bisa memainkan beberapa alat musik karawitan meski terkesan
ruwet, njlimet dan berliku-liku tetapi terasa indah dan mengasyikkan, ucap
Aurelia. Begitu pula komentar Jalu, ia lebih memilih bermain seni tradisional
ketimbang seni modern, karena lebih mengedepankan rasa kebersamaan dan kekeluargaan
yang sangat kental. Ungkapan yang sama juga disampaikan oleh Niko.
Sementara
itu Kasum selaku pelatih seni karawitan di SD Negeri 1 Krandegan ketika
dimintai komentarnya menyatakan rasa bangganya. Siswa-siswa yang ada di sekolah
ini memang memiliki kecerdasan yang cukup bagus, mereka mudah memahami not
irama gending dan memainkan alat musik karawitan.
Menyinggung
masalah perkembangan seni karawitan di Banjarnegara, menurut Kasum cukup bagus.
Hal itu terbukti dari yang semula hanya ada di daerah Kecamatan Banjarmangu dan
Kecamatan Banjarnegara, kini telah berkembang sedikitnya ada sekitar 10
Kecamatan yang memiliki group seni karawian.
Sayangnya,
potensi yang sudah cukup bagus itu belum menunjukkan adanya kemapanan. Ini
terbukti bahwa Seni Karawitan hanya berkembang di tingkat Sekolah Dasar saja,
sedangkan di tingkat SLTP maupun SLTA hingga kini belum ada yang
menyelenggarakan ekstrakurikuler itu. OLeh karena itu, Kasum mengharapkan
kepada pihak Dewan Kesenian Daerah agar suatu saat bisa memanggil alumni group
karawitan yang sudah masuk di SMP atau SMA bahkan di perguruan tinggi guna
diadakan semacam temu kangen atau lokakarya, katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar